November 03, 2011

Stasiun Semarang

Stasiun Semarang…Cuma sekedar lewat.

Ini sudah hampir tengah malam. Saya terjaga mendengar teriakan pedagang nasi bungkus di luar kereta.

Ya..kereta sedang mengganti penumpangnya dari stasiun pasar turi (Surabaya) dengan penumpang lainnya yang sedang menunggu di stasiun semarang ini.

Beberapa penumpang melewati saya keluar gerbong kereta berhubung saya duduk di dekat pintu keluar. Saya melihat mereka sepertinya mereka sangat bahagia begitu sampai di tujuan mereka. Ya itu juga pasti saya rasakan kalaulah saya yang turun saat itu. Tapi sayangnya stasiun gambir (Jakarta) masih sangat jauh. Ada sekitar 5 jam perjalanan lagi.

Saya lirik ibu yang sedang tidur pulas di sebelah saya. Terlihat dia sedikit lelah. Pastilah lelah duduk selama 12 jam di atas kereta,,meskipun ini kereta eksekutif,,tetap saja pasti membosankan dan melelahkan buat seorang wanita yang sudah berusia lebih dari50 tahun. Tapi dia tidak bisa berkata apa-apa,karena tadi dialah yang ngotot ingin naik kereta api. Padahal saya sudah sarankan untuk naik pesawat aja yg harga tiketnya hanya berbeda 50ribu rupiah.

Yah…tidak ada yang perlu disesali dari semua itu. Toh bagaimanapun kami tetap harus melalui perjalanan yang panjang dan melelahkan ini. Lebih baik mencari hiburan dari keadaan sekitar saja kan.

Saya pun mulai mengedarkan pandangan saya ke seisi kereta. Beberapa kursi tampak kosong setelah ditinggal penumpang yang turun di stasiun semarang barusan. Tapi beberapa penumpang baru pun terlihat tergopoh-gopoh memasuki kereta. Ada yang hanya seorang diri,,berdua dengan pasangannya,,bahkan ada juga yang membawa keluarga besarnya. Saya lirik lagi jam tangan saya. Sudah pukul 11.30 tengah malam. Itu artinya mereka sudah menunggu di stasiun itu dari pukul 11.00 malam tadi. Pastilah sesuatu yang sangat penting yang mereka kejar di Jakarta sehingga perjalanan tengah malam pun mereka tidak keberatan.

Terdengar dari barisan kursi di sebelah saya yang (tadinya hanya diisi oleh seorang pemuda),,sekarang kursi kosong di sebelahnya diisi seorang gadis muslim (memakai jilbab) yang sepertinya juga masih seumuran saya. Awalnya si pemuda ini seperti ogah-ogahan mengetahui kebebasannya terganggu oleh orang lain. Tapi tak lama kemudian si pemuda ini pun mulai mengajak bicara teman barunya. Dan perbincangan hangat pun mulai terjalin di antara mereka. Yah…sepertinya si pemuda ini menyadari kecantikan teman barunya.

Sementara itu penumpang lainnya yang juga sanma-sama baru naik dari stasiun semarang sudah mulai sibuk dengan santapannya masing-masing. Terjaga sampai tengah malam memang memaksa tubuh ini bekerja lebih banyak sehingga tetap membutuhka asupan energi.

Hanya itu yang menarik dari kereta Sembrani ini. Si ibu yang duduk di sebelah pun mulai gelisah. Sepertinya tidurnya terganggu. Dia mulai sibuk mencari posisi yang nyaman untuk tidur kembali.

Acara TV memang menarik,,tapi suaranya tidak kedengaran sama sekali. Tetap saja tidak bisa dinikmati. Heran juga kok Negara ini suka ngasih pelayanan itu tanggung-tanggung sih?

Jadi ngerasa lucu sendiri…topic udah mulai melebar kemana-mana. Lebih baik saya mencoba tidur lagi sajalah. Toh sang bapak masinis juga tidak banyak terbantu dengan keterjagaan saya. Selamat berjuang bapak masinis!

November 02, 2011

Belajar Itu Mahal

harusnya hari ini saya merasa sangat senang. penyebabnya adalah tiket PP Surabaya Medan udah di tangan. besok adalah hhari keberangkatannya. apalagi yang lebih indah dari hidup ini selain jalan-jalan??

ternyata ga seindah itu.
tiket promo seharga 300ribu itu sudah dipesan jauh-jauh hari dari setahun yang lalu (thanks to airasia...). dan seharusnya besok itu saya dan nyokap sudah di Surabaya lalu melanjutkan perjalanan ke Bali. beberapa hari di Bali lalu lanjut ke Lombok menikmati indahnya pantai nusantara ini.

tapi semua itu gagal!!
lagi-lagi manusia boleh berencana..tetap juga Tuhan yang menentukan.
nyokap mendadak ga pengen pergi dengan alasan kurang fit.
sudah sebulan yang lalu saya sibuk menawarkan tiket ini ke siapa saja yang berencana pergi.
harusnya gampang donk...masa ga ada orang yang mau ke Surabaya?? even itu buat jalan-jalan ato hanya bersilaturahmi dengan keluarga jauh??? ditambah harga tiket yang super duper murah!!!
tapi sepertinya hasrat orang berjalan-jalan lagi menipis bulan ini.
alhasil 2 hari terakhir saya melabil tingkat dewa. per gi ato enggak? itu aja pertanyaan yang mengiang-ngiang di kepala.

kalo ga pergi...sayang banget tuh tiket!
kalo pergi...ga punya teman. Garing banget jalan sendirian ke tempat baru dan ga ada kenalan.

untuk mengakhiri penyiksaan ini maka diputuskan menggunakan jalan musyawarah untuk mufakat!!
ditanya semua orang terdekat dan terjauh.
"Baiknya ivon pergi ga?"

banyak komentar yang saya terima dari pertanyaan itu.
"Jangan!! ga boleh pergi sendirian!" omelan dari abang saya.
"Sayang banget tiketnya von. udahlah pergi aja..." komentar temen yang ga mau diajakin pergi tapi sok-sok nyuruh orang pergi.
"Ada kenalan ga disana von? kalo ga ada ga usah von. repot banget ntar di sana." nasihat sahabat saya yang orang Kediri.
dan masih banyak komentar lainnya. tapi sepertinya hati saya pun kurang berminat pergi soalnya bulan oktober saya baru aja pulang dari Kuala Lumpur.

mungkin itu penyebab hasrat travelling itu kurang menggebu-gebu.

lalu apa kabar tiket saya ini???
ada yang beri ide untuk menjualnya ke calo-calo di Polonia.
baiklah,,akan saya coba. Nanti sore sepulang kantor saya sudah akan berdiri di jajaran calo-calo tiket untuk menjual tiket saya.

yah ini juga salah saya..kenapa juga ambil liburan ampe seminggu...akhirnya ga ada temen2 yang bisa diajakin.
setelah tragedi ini saya bisa ambil pelajaran lain kali kalo ada tiket promo jangan ambil waktu cuti terlalu lama...3-4 hari udah cukuplah...
biaya tiket 600ribu cukuplah jadi harga yang harus dibayar untuk menjadi pintar mengatur jadwal liburan...

November 01, 2011

Semua Ada Harganya

nyokap sebagai dedengkotnya pegawai pemerintahan ini selalu bilang:
"Von,,di kantor itu ga ada yang gratisan,"

pertama sih mikirnya "ih mama berlebihan deh...ga ada ruginya juga kali berbuat baik ama orang lain"
Eh tahunya sekarang beneran aja donk berasa banget kalo semua itu harus ada harganya.
even itu cuma ngetik doank,,ato bahkan cuma nge-print doank,,yang gratisan cuma speak doank disini.
orang bebas mau bicara apa aja...

dulu (awal jadi pegawai/cpns) semua kerjaan yang berkaitan dengan teknologi selalu diserahkan ke saya dan si bos selalu ngomong;
"tenang aja Von,,yang kerjanya lebih pasti selalu dapat lebih kok (bayarannya)"

kedengarannya sweet banget ya..nenangin banget...surga banget dah pokoknya.
tapi biasa aja sih sebenarnya...wong tiap bulan juga dapat gaji ini...
gaji + tunjangan daerah yang menurut saya jumlahnya itu lebih dari cukup untuk dihabiskan seorang anak gadis di sebuah kota yang minim hiburan layaknya Jakarta.

jadi kebayang donk gimana capeknya saya menghabiskan uang tiap bulan sampai akhirnya terbelilah sebuah rumah SSS (sangat-sangat sederhana) hehehe... (bukan pamer...cuma sombong...selagi boleh sombong gan!)

-kembali ke topik awal-
jadi apalah artinya sebuah janji surga dari bos saya yang nominalnya hanya beberapa ratusan ribu (ga akan sanggup buat ngisi full minyak mobil saya)
tentu saja saya ga pernah masukin hati janji2 surga itu jadi ga pernah ada kekecewaan donk.
hanya saja miris ngelihat beberapa rekan kerja yang ke-makan janji itu...hidup mereka menderita karena mengeluh sepanjang hari.

so...what's your problem, Von?
heeemmmmmm...masalahnya adalah saya tuh keberatan kalau bos itu selalu mengeluarkan janji2 surga untuk saya di depan banyak orang (bodoh)...
orang-orang (bodoh) itu jadi punya kesempatan untuk membakar emosi saya...dan terbakarlah saya (merasa bodoh juga jadinya).

puncaknya setelah saya resmi PNS,,dimana huruf C(PNS) yang pernah menghiasinya sudah dilebur bersama kejamnya penindasan Romusha (lebayyyy)
rasa ego sebagai pegawai kesayangan Samsul Arifin yang ga mungkin diganggu gugat lagi oleh siapapun membuat saya merasa punya cakar (kucingggg kale punya cakar)
lambat laun beriring dengan berjalannya waktu saya pun mulai ogah-ogahan melakukan pekerjaan yang menurut saya seseorang seharusnya lebih pantas mengerjakan itu...saya pun jadi hitung-hitungan...harga diri saya berasa diperkosa asal-asalan!

dan itu membuat hidup saya semakin tenang dan bebas layaknya burung yang baru lepas dari sangkar emasnya.

prakteknya gini nih...
Suatu siang si bos habis bagi-bagi duit dan dia pun membelikan semua pegawainya nasi bungkus (ini udah hebat banget lhooooo...berasa jaman mbak Tutut ga sih?)
berhubung saya bawa bekal yang jelas2 lebih enak dan sehat jadi saya hanya minta dibelikan sepotong ayam bakar (efek ga mau rugi...toh dapat jatah ini kenapa harus disia-siakan??)
beberapa menit kemudian datanglah makanan yang dipesan. ayam bakar saya pun diletakkan di atas meja saya. terus tiba-tiba seorang rekan kerja saya berkata;
"von,,anakku kan 2 di rumah jadi ayam ivon buat aku ajalah ya," ibu ini ternyata satu kondisi dengan saya.
"..." saya cuma lirik ayam bakar saya,,kemudian meliriknya dengan tatapan penuh makna.
"aku bayar deh ya?" lanjutnya lagi penuh harap.
"..." masih diam. saya cuma naikin alis...entah apapun itu artinya saya juga ga ngerti.
"5000 aja ya von..." ujarnya lagi. sepertinya dia sangat mengharapkan ayam bakar saya.
"oke!" akhirnya keputusan pun diambil.
Diletakkan ibu itulah uang 5000 di atas meja saya menggantikan sepotong ayam bakar saya.
dalam hati saya tertawa terbahak-bahak.
bukan perkara itu uang 5000 rupiah...tapi akhirnya saya bisa merealisasikan Semua Ada Harganya a.k.a Ga Ada Yang Gratis cyiiiinnn....
*Maaf kalau saya jahat sekarang...saya hanya mengikuti cara jaman ini bekerja*

Oktober 30, 2011

Kawin itu Rempong

hari ini hasrat mampir ke blog dan menulis lagi rasanya gede banget.
buktinya ini tulisan kedua hari ini...hanya berjarak 10 menit dari tulisan pertama.
mungkin efek baca blog temen2 kali yeeee....
iyeeeee....terserah lu aja dah vonnn....blog blog elu ini -_-"
(bertengkar dengan diri sendiri...ini hal biasa)

trus selain nulis..jadi baca blog yg lama...
respon saya adalah:
1. ketawa ketiwi cekikikan tiap baca peristiwa konyol
2. senyum2 kayak orang gila (ampe ditegor bos)
3. eyuhhhhhh....ternyata saya yang dulu sangat ababil deh...

hahaha...hidup ini penuh misteri emang..
waktu berlalu pun begitu cepat...
(terus hubungannya apa?? ga tahu...)

ya..ya..yaaaaaa memang ada sedikit kelabilan dalam jiwa saya...
semangat menikah yang dulu menggebu2 sekarang kok ga ada lagi???
kemana...kemana...kemanaaaa rasa itu? (ala ayu ting-ting...mudah2an dia jadi bintang besar ya nanti layaknya Inul Daratista...biar besok2 kalo baca blog ini masih tetep bisa inget ayu ting-ting - ga penting)

kembali ke topik...
kemana rasa itu??? emang lu ga mau kawin lagi von?
(mau kok mauuuuu...tapiiiiii......kawin itu rempong cyiiinnn...saya belom siap rempongnya aja...kecuali ada yang mau handle rempongnya...hahahha...






Ku Tak Sanggup

baru baca blog temen kuliah.
tragis kisahnya...pacaran 5,5 tahun terus diputus cuma via sms 3 halaman.
pantesan waktu ketemu di istora tahun lalu mereka udah ga bareng lagi...mau nanya tapi ga enak...ga ditanya tapi bikin penasaran...dan sekarang terjawab semuanya...
mamennn!!!! ngebacanya bikin ngiris...apalagi mencoba empati????
ga..ga ga... kuat...ga ga ga kuat (joget2 ala seven icon).
kayaknya saya ga mampu beneran deh...
mungkiiinnnnn......mungkiiin ya kalo itu terjadi pada saya..saat ini tempat saya adalah Rumah sakit Jiwa...ato bagusan dikitlah...di neraka. Soalnya kalo bunuh diri ga bisa masuk sorga katanya...hahaha...
Ya Tuhaaannnn...kenapa sih orang2 bisa selabil itu even udah pacaran selama itu... Apalagi hubungan yang cuma seumur jagung! kayak gueeee.... (jiyahhhh...mulai curhat dah...lanjot!!!)

hmmm...3 bulan sih cuman...itu pun ga full day...paling weekend2 doank...
suwittt sih...tapi endingnya ga enak banget.
mending yah temen saya diputus lewat sms 3 halaman...ini mah ditinggal gitu aja...
jantan banget ga sih itu....
istilah nyokap nih yeeee....mbok ya kalo jadi laki2 itu "datang tampak muka,,pulang tampak punggung donk"
yahhhh...siyalnya saya saja ketemu laki2 kayak gitu...sabar yah cantik :)

fiuhhhhh (berat banget nih helaan nafasnya...kayak habis narik becak keliling 10 kampung)...
gimana saya mau memulai hubungan baru lagi kalo begini??
5,5 tahun aja ga jaminan kita udah saling mengenal satu sama lain...
5,5 tahun udah jadi sarjana juga tuh kalo kuliah...
5,5 tahun udah masuk TK juga kalo punya anak...
5,5 tahun...gampang banget sih ngakhirinnya...ckckckck...

udahlah ga usah lama2 kita pacaran ya bang...lamar aja langsung!
yang penting semua tetek bengek yang diomongin orang2 tua itu udah siap aja!
tahulah ya apa itu tetek bengek....jangan sok bingung deh...gw cari yang lain juga nih kalo sok bego mulu!!!
(lho...kok esmosi von???)
kyakakakkakakkkk.....

rempongnya jadi orang dewasa ini.....
boleh ga sih saya tetap jadi anak2...ga perlu mikirin semua2 hal orang dewasa itu???
lalalallalaaaaa.......